YOGYAKARTA, Memasuki hari-hari terakhir ramadhan, pedagang makanan takjil di sentra penjualan masih ada, beraneka makanan dan minuman khas selama bulan ramadhan tersaji dengan lengkap dan meriah di berbagai tempat baik di alun-alun, pasar maupun sentra penjualan takjil dan masyarakat masih antusias memburunya selama bulan ramadhan.
Untuk melindungi masyarakat dari bahan berbahaya, Jumat 15 Mei dan Senin 18 Mei 2020 Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Yogyakarta, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 kembali melaksanakan kegiatan pengawasan dan KIE kepada mereka di beberapa titik di kabupaten/ kota. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin setiap bulan Ramadhan, dengan tujuan untuk memastikan jajanan takjil dan pangan lainnya aman dari bahan berbahaya dan sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat agar selalu menjadi konsumen cerdas.
Pengawasan takjil tahap kedua ini dilakukan di 3 titik di Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Bantul. Pada kegiatan ini, dilakukan sampling terhadap 31 sampel ta’jil dan pengujian cepat menggunakan rapid test-kit dengan 4 parameter bahan berbahaya pada pangan, yaitu Formalin, Boraks, Methanyl Yellow, dan Rhodamin-B. Berdasarkan hasil pengujian terhadap 31 sampel ta’jil tersebut, semuanya menunjukkan hasil negatif terhadap 4 parameter tersebut dan dinyatakan memenuhi ketentuan.
Selain pengawasan, tim intensifikasi juga melakukan KIE tentang pentingnya menjaga pangan agar tetap aman, menggunakan masker selama proses jual beli, jaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun, untuk itu dibagikan poster, masker dan sabun antiseptik kepada pedagang. Kegiatan ini dilaksanakan dengan harapan dapat melindungi masyarakat dari pangan yang mengandung bahan berbahaya dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas serta dapat menjaga kesehatan diri dan keluarga di masa pandemi covid 19 ini.
Balai Besar POM di Yogyakarta
Komentar Untuk Berita Ini (0)